Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN merupakan salah satu acara paling penting dalam kalender diplomatik Asia Tenggara. Setiap tahunnya, para pemimpin negara-negara anggota ASEAN berkumpul untuk membahas isu-isu penting, merencanakan kerja sama regional, dan memperkuat hubungan antarnegara. Sebagai bagian dari upacara ini, pemberian souvenir kepada para delegasi negara telah menjadi suatu tradisi yang penting dan penuh makna.
KTT Ke-43 ASEAN yang diadakan pada tahun 2023, memainkan peran yang sangat signifikan dalam mempromosikan stabilitas, perdamaian, dan perkembangan ekonomi di wilayah Asia Tenggara. Souvenir promosi yang diberikan kepada para delegasi negara dalam acara ini juga memiliki makna khusus. Lantas, apa saja bentuk souvenir KTT ke-43 ASEAN? Yuk, cari tahu jawabannya di bawah ini!
Souvenir KTT ke-43 ASEAN
Stationery kit masuk dalam daftar souvenir yang diberikan kepada tamu negara dan delegasi KTT ke-43 ASEAN. Souvenir ini hadir untuk memperkenalkan produk ekonomi kreatif lokal di tingkat internasional. Stationery kit ini terdiri dari, tas yang terbuat dari kulit dan batik asli dalam negeri, souvenir pulpen dari perak, notes/buku catatan, dan topi.
Selain itu, ada juga patung ondel-ondel berwarna perak yang diberikan pada momen gala dinner. Bukan hanya itu saja, para delegasi juga mendapatkan seouvenir berupa tea setter yang terdiri dari teko dan cangkir yang berwarna silver, dan lukisan khusus yang diberikan kepada para tamu VVIP.
Indonesia sebagai tuan rumah KTT ke-43 ASEAN juga menyiapkan busana yang yang dikenakan oleh para tamu VVIP. Busana yang disiapkan adalah busana batik dengan motif batik Tumpal.
Dilansir dari laman Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia, motif batik Tumpal memiliki makna keselarasan dengan alam, dengan tujuan menarik perhatian tamu VVIP karena motif batik Tumpal ini dapat ditemukan dalam berbagai motif batik di berbagai daerah di Indonesia.
Sementara itu, untuk pasangan (spouse) VVIP, Indonesia juga menyiapkan selendang sutra yang berasal dari daerah Salatiga, Jawa Tengah. Selendang sutra ini dibuat secara manual oleh para pengrajin di daerah Salatiga. Para tamu mengenakan pakaian khas dari negara mereka masing-masing dan menggunakan selendang ini saat acara makan malam KTT ke-43 ASEAN.
Representasi Budaya dan Politik
Berbagai souvenir yang diberikan kepada delegasi sering kali mencerminkan kekayaan budaya dan keragaman yang ada di wilayah ASEAN. Hal ini dapat berupa kerajinan tangan tradisional, tekstil unik, seni ukiran, atau benda seni lainnya yang menggambarkan warisan dan identitas kultural masing-masing negara anggota ASEAN. Pemberian souvenir semacam ini mempromosikan penghargaan atas keanekaragaman budaya di antara negara-negara ASEAN.
Souvenir juga dapat menjadi simbol diplomasi dan upaya memperkuat hubungan antarnegara. Ketika seorang pemimpin negara menerima souvenir dari tuan rumah KTT ASEAN, ini dapat mencerminkan kerja sama dan harapan akan kerja sama lebih lanjut di masa depan. Souvenir-souvenir ini seringkali diberikan dengan tulus sebagai tanda persahabatan dan kemitraan yang kuat.
Dalam KTT Ke-43 ASEAN, pemberian souvenir dapat menjadi salah satu bagian penting dari acara ini. Selain memperkuat hubungan antarnegara, souvenir di atas juga mencerminkan kesatuan dan keragaman ASEAN sebagai sebuah komunitas. Melalui pemberian souvenir yang berarti, negara-negara anggota ASEAN berusaha untuk mempromosikan nilai-nilai kultural, diplomasi yang baik, dan kesadaran akan isu-isu global yang mendesak, sambil menginspirasi kerja sama yang lebih erat di masa depan.