Mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi bagi pelaku bisnis merupakan hal mutlak. Ketika pelaku bisnis tidak dapat menyesuaikan diri atau hanya dapat menggunakan teknologi yang sudah lama dalam artian bisnis konvensional, maka bisa saja bisnis yang akan dijalani akan kalah langkah dengan pelaku bisnis lainnya yang menggunakan teknologi terkini.
Saat ini, teknologi seperti apakah yang menjadi pilihan para pelaku bisnis untuk mendongkrak business branding? Salah satu pilihan yang dapat diambil adalah dengan menggunakan media sosial sebagai alat untuk membangun business branding. Dengan social media yang merupakan salah satu media tempat berkumpulnya orang-orang seluruh dunia dan terhubung di dunia maya, maka perusahan akan dapat dengan lebih mudah menemukan calon konsumen baru dengan karakter yang beragam. Penggunaan sosial media, memberikan kita kemudahan, misalnya tanpa harus bertatap muka atau memasang iklan di televisi yang harus mengeluarkan biaya cukup tinggi, namun perusahaan tetap bisa memperkenalkan brand yang dimilikinya.
Berdasarkan data statistik yang dikemukakan oleh Jessi Baude, Frankly communication, bahwa dari 5 jenis social media, seperti: facebook, twitter, instagram, Linkedin, Google +, ada sekitar dua milyar pengguna aktif yang terlibat aktif di dalamnya. Dengan data inilah yang mendasari bahwa social media merupakan media yang efektif untuk membangun business branding. Namun, ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar media social benar-benar efektif sebagai media perusahaan untuk membangun business branding.
Memilih platform yang sesuai dengan brand, merupakan salah satu yang harus diperhatikan pemilik usaha.
Perusahaan tidak perlu berselancar di dunia maya dan membangun brand dengan menggunakan semua platform media social. Pilihlah media sosial yang yang memiliki tempat dimana pelanggan dan target pasar perusahaan berkumpul. Dengan memilih platform media social dan memiliki target pasar perusahaan yang sesuai , maka perusahaan akan jauh lebih fokus “mengurusi” media social sebagai sarana business branding.
Yang kedua adalah memelihara konsistensi konten dalam setiap media social yang dipilih.
Dengan konsistensi ini, maka konsumen akan jauh lebih mudah mengingat produk/jasa yang ditawarkan. Ingatlah, dalam media social, pengguna “dipaksa” menggunakan daya ingat, penglihatan untuk menyusun ingatan. Jangan lupa untuk selalu membangun hubungan baik dengan follower, influencer atau bahkan pelanggan Anda, maka lakukanlah program maintenance, misalnya membuat lomba, kuis, atau sampel gratis yang disediakan melalui media sosial.
Sediakan saluran yang memberikan kesempatan bagi pelanggan untuk memberikan kritik dan saran yang membangun.
Feedback yang perusahaan berikan meski hanya 2-3 kalimat, tentunya akan membuat pelanggan Anda sangat dihargai dan hasil akhirnya tetap memilih produk/jasa anda sebagai andalan. Jadi, siapkah Anda membangun business brand melalui media social?